Heavenletter #4945 Di Hidup, Kamu Punya Pilihan untuk Dibuat
Tuhan berkata:
Pelajaran, pengetahuan, kebiasaan, jangan memalu mereka ke dirimu sendiri. Kamu bukan sepotong kayu yang perlu dipalu. Belajar dengan kecepatanmu sendiri. Biarkan hidup mengambilmu dengan lembut lewat tangan.
Ketika kamu pergi berenang di pantai, kamu tidak perlu dibenamkan di air. Berenang dan nikmati.
Jalani hidup, belajar, dan nikmati. Kekasih, di sana tidak ada keadaan darurat. Di sana tak ada makna dalam menuntut terlalu banyak dari dirimu sendiri.
Kau bisa tak tergesa-gesa dalam hidup, yah, tergantung dari definisimu atas tak tergesa-gesa. Ketika kau pergi bekerja, kerja. Poin yang Aku mau buat adalah urgensi atau keputusasaan bukan kepunyaanmu. Juga tidak memegang kamu di kedudukan yang baik. Kamu tidak harus menjadi keras kepala atau bersifat melawan lebih dari kamu menjadi yang meliputi semua.
Jika kau seorang anak di sekolah, dan kamu diharuskan untuk mempelajari sesuatu yang tidak berarti untukmu, maju depan dan pelajarilah, tetapi tahulah bahwa ini bukan benar-benar keadaan darurat. Di kasus ini, itu sesuatu yang dunia membuatmu memperhatikan. Itu bukan sesuatu yang pantas dilawan. Jadi kerjakan saja, dan tahulah bahwa hidupmu tidak bergantung kepada itu. Hitung penyebabmu.
Itu bukan untuk kamu supaya menjadi kukuh tentang hidup. Kamu tidak harus mengambil pendirian di setiap masalah. Kamu tidak kehilangan integritas dengan mendapatkan sesuatu selesai dan luar dari jalan.
Mungkin kamu adalah sang ibu, dan kamu tidak suka mencuci piring. Oke, tidak suka mencuci piring, tetapi selesaikan mereka sambil jalan. Ambil mencuci piring di langkahmu. Jangan buat mencuci piring sebuah masalah. Mencuci piring adalah satu cara hidup di dunia.
Mungkin kamu tidak suka bangun di pagi hari, tetapi bangun di pagi hari adalah bagian dari hidup. Ini tidak harus sulit untuk bangun, bahkan ketika kamu bangun di kegelapan. Itu bisa menjadi indah jika kamu harus bangun hanya ketika matahari naik. Namun, hidup di dunia saat ini mungkin juga tidak memuat ide ini. Sering kali, kekasih, ini bagi kamu untuk memberi akomodasi kepada hidup. Tidak semua pantas diperjuangkan. Kamu tidak harus menggali sebuah lubang untuk dirimu sendiri di kepentingan pembuktian keaslian diri.
Ah, sekarang, bisa ada yang salah untuk dirimu sendiri. Ketahuilah ketika itu begitu, dan jangan menjadi salah kepada dirimu sendiri. Ada sebuah garis di luar yang kau tak boleh pergi. Kamu tidak harus melanggar hukum. Bahkan di bawah paksaan, kamu tidak harus. Kamu tidak harus membuktikan apapun. Melawan semua tidak membuatmu pejuang. Itu mungkin membuatmu orang yang suka bertengkar atas masalah sepele.
Kamu tidak harus menyerah kepada hidup, dan kamu tidak harus menekan. Kamu memang punya pilihan, dan pilihan adalah untuk kamu pilih. Seorang pemadam kebakaran yang melawan api tidak melawan segalanya dalam hidup.
Tidak juga Aku berkata kamu harus selalu kompromi, seolah-olah kamu akan menjual rendah dirimu. Jika istrimu mau makan di sebuah restoran, apa yang kau korbankan dengan pergi ke restoran pilihan istrimu?
Semua di hidup mungkin jauh lebih simpel dari yang kau lihat di suatu waktu. Belumkah ini terjadi kepadamu? Nanti, sesudah faktanya, kamu bingung tentang apa semua kehebohan tersebut.
Kita tidak bicara tentang pemenang, kekasih, maupun Kita bicara tentang memainkan tangan yang kalah. Mari Kita bicara tentang menjadi adil di hidup, seperti kita berada di papan jungkat-jungkit, dan itu sebenarnya sama walay kau naik atau turun. Perbedaan apa yang itu buat? Semua naik di hidup! Apa yang kau ingin hidupmu dikonsumsi oleh? Apa yang penting dan apa yang tidak penting? Apa yang mungkin kau ubah, dan apa yang kau buat tetap sama? Reaksimu terhadap hidup tidak harus menjadi otomatis, kekasih. Kau sekedar punya pilihan untuk dibuat.